RUHH Episode 1 : Muasal
Sinopsis
Muasal. Pada awal dan sebenarnya, Kinanti atau yang lebih akrab di panggil Kian hanyalah seorang gadis biasa. Mungkin, yang membedakan Kian dengan gadis yang lain hanyalah kenyataan bahwa dia adalah seorang gadis yang cantik, populer,dan merupakan anak dari seorang pengusaha yang sangat kaya. Sempurna, terlihat sempurna namun tidak ada kesempurnaan di dunia ini. Begitupun dengan Kian, dirinya sebenarnyapun jauh dari kata sempurna karena dia telah terpilih menjadi satu yang TERKUTUK.
Hidup Kian berjalan seperti biasa. Seperti tidak ada yang special dalam hidupnya. Hingga suatu hari dirinya mendapatkan mimpi yang aneh serta menyeramkan. Dan mimpi itu datang lagi dan lagi. Sebuah mimpi yang membawa kutukan kepada dirinya. Sejak mendapatkan mimpi buruknya tersebut, hidup Kian seolah berbalik seratus delapan puluh derajat. Masalah demi masalah tiba-tiba menderanya. Dalam sekejap, berbagai masalah membelitnya. Masalah dengan saudarinya, Seruni. Masalah dalam kisah segitiga asmaranya antara dirinya, Rambu serta Bangga. Masalah di sekolahnya, juga masalah yang menyerang batinnya. Semua itu membuat Kian menjadi pusing dan bingung.
Hingga pada puncaknya, mimpi yang menyeramkan itu, juga kutukan yang di bawanya akhirnya terwujud. Pada ulang tahunnya yang ke tujuh belas, usia di mana seseorang dianggap telah dewasa dan telah mampu bertanggung jawab atas dirinya, kutukan itu mewujud dalam diri Kian dan merubahnya menjadi sosok Ruhh, jiwa kesepian yang di takdirkan untuk tidak akan pernah bisa merasakan indahnya sebuah cinta, jiwa kosong yang hanya mampu merasakan sakitnya rasa kehilangan, ketakutan juga kepedihan, jiwa hampa yang hanya terisi dengan kobaran api amarah serta jiwa yang selalu penuh dengan nafsu membunuh.
Sebagai Ruhh, Kian berubah menjadi sesosok setan yang haus akan darah kematian. Di mana terdapat jiwa-jiwa yang berteriak ketakutan, Ruhh akan datang dan di situlah darah akan tumpah. Dan ini terjadi berulang-ulang, Ruhh terus saja membunuh dan membunuh.
Kian amat tersiksa dengan kondisinya sekarang. Kehidupannya yang dulu penuh dengan kebahagiaan berubah menjadi penderitaan sehari-hari. Kian terpuruk. Benarkah ini takdirnya? Apakah memang benar kita hanyalah sebagai pelaku takdir? Dan ketika takdir sudah berucap maka kita hanya bisa menjalaninya tanpa bisa menolaknya? Kian bertanya pada dirinya sendiri. Namun Kian percaya, mungkin takdir tidak bisa di ubah. Tapi jalan untuk menuju takdir yang sebenarnya masih bisa berubah, dan Kian yakin akan hal itu.
Bagaimana kisah Kinanti selanjutnya, baca ya.....^_^
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar